Senin, 29 Februari 2016

Keutamaan Ilmu : Berenang di Samudra Ilmu




تَعَلَّمْ فَإِنِّ الْعِلْمَ زَيْنٌ لِأَهْلِهِ  وَفَضْلٌ وَعِنْوَانٌ لِكُلِّ الْمَحَامِدِ

Belajarlah!
Maka sesungguhnya ilmu menjadi perhiasan bagi ahlinya,
juga menjadi keutamaan dan tanda-tanda setiap hal-hal yang terpuji.
-Ta'lim al-Muta'alim-

Jadilah orang yang selalu mengambil faidah setiap hari untuk menambah ilmu, dan berenanglah di samudra faidah
-Ta'lim al-Muta'alim-

                Ketika bayi baru lahir belum pernah minum air susu ibunya, maka pada saat merasa haus dan lapar ia belajar menemukan sesuatu yang bisa ia recapi untuk diminumnya. Dan ia pun menemukan air susu ibu. Setelah mahir meminum ASI, maka ia pun belajar makan makanan dari benda padat yang telah dilunakkan. Pada saat memasuki usia selanjutnya, ia pun belajar merangkak, kemudian berdiri, berjalan, meski setiap pembelajaran itu selalu berawal dengan tertatih-tatih. Begitu seterusnya sampai ia mencapai usia tamyiz, yaitu sebuah jenjang usia dimulainya penalaran. Pada usia ini, ia mulai mempelajari tentang kehidupan dari orang-orang sekitarnya. Ia berupaya mencerna dan memahami segala yang dilihatnya.
                Pada saat remaja, ia memasuki masa pencarian jati diri. Pada masa ini banyak hal-hal baru yang ia temukan, dan sama sekali belum pernah ia alami ketika masih anak-anak. Usia remaja merupakan masa yang penuh dengan tantangan yang harus dipelajari.
                Demikian halnya juga terjadi pada masa selanjutnya, yaitu dewasa, dan seterusnya. Pada hakikatnya kita memang tak pernah berhenti untuk belajar. Kita tidak pernah benar-benar menyelesaikan pelajaran karena selama kita hidup selalu ada pelajaran yang mesti kita fahami. Terlepas dari berapakah usia kita, dimanakah tempat kita, atau sejauh mana tingkat kesuksesan kita. Kita tidak pernah terbebas dari pelajaran yang mesti kita pelajari, agar kita terus berkembang menjadi lebih baik.
                Perjalanan kita di muka bumi terus berkembang. Ketika kearifan semakin tumbuh, serta kemampuan kita untuk menghadapi tantangan semakin luas, pelajaran baru akan hadir di hadapan kita. Ketika kedalaman kearifan semakin meningkat, maka keilmuan kita semakin luas. Secara perlahan, pada akhirnya kita bisa menghadapi dan memecahkan tantangan-tantangan yang lebih rumit dengan lebih mudah.
                Hal terbaik yang kita lakukan adalah berusaha memahami dan menguasai proses yang terjadi dalam kehidupan kita. Semakin kita pandai memahami proses itu, semakin banyak pula yang kita dapatkan ilmu darinya. Hidup ini penuh hikmah, hanya saja  tidak semua orang dapat memahami hikmah itu kecuali orang-orang yang mau berfikir dan mendapatkan hidayah-Nya.
                Ibarat pemandangan alam, ilmu adalah samudera yang luas dan dalam. Ia siap diselami oleh siapa saja yang menginginkannya. Bagi orang pandai berenang menyelami samudra itu, maka ia bisa menikmati keindahan pemandangannya. Bagi yang tidak pandai, mau apa lagi, tenggelamlah ia. Tak ada lagi pilihan lain selainnya. Kecuali kalau punya kemauan untuk belajar berenang.
                Maka pilihannya ada tiga : menikmati keindahannya, atau berupaya mempelajari keindahan itu, atau menyerah kalah dengan menenggelamkan diri begitu saja. Mau mengambil hikmah atau membiarkan semua terjadi tanpa makna.
                Pilihan di tangan kita!

Sumber : Buku Terpesona Ilmu di Pesantren

0 komentar:

Posting Komentar

Sobat Kun

Populer Kun